Friday, August 28, 2009

Doa Kami, Seluruh Umat Manusia

Tuhan
Berikan kami kedamaian di dunia
Yang selalu kami idamkan
Tiada yang lebih membahagiakan
Selain cinta kasih yang tumbuh diantara Engkau dan kami
Sebagai hamba-Mu

Sembuhkan dunia surgawi kami
Tempat bermain kami
Tempat bekerja kami
Tempat menuntut ilmu maha luas-Mu ini
Jadikan jati diri kami kembali
Dalam fitrah mulia sempurna ciptaan-Mu

Bergandengan tangan bersama
Dalam genggaman cinta kasih-Mu
Tuhan semesta alam

Wednesday, August 26, 2009

Motifasi dan Renungan: Kenapa Kita Beragama

Sesekali kita harus berfikir. Apakah selama ini kita beragama hanya karena keturunan?

Saturday, August 22, 2009

Kata-kata Mutiara

"Seandainya semua orang masuk sorga kecuali satu orang; saya khawatir satu orang itu aku." (Sayyidina Umar Ibn Khatthab r.a. --manusia terbaik ketiga menurut Ahlu sunnah wal jama'ah)

Wednesday, August 19, 2009

Motivasi dan Renungan: Berhati-hatilah Menilai Tuhan

Dalam sebuah hadits Qudsi, Allah berfirman: “AKU akan menyesuaikan diri-KU, sama seperti yang engkau pikirkan tentang AKU”. So, berhati-hatilah jika selalu ber-negative thinking kepada Allah.

Komentarku: Warisan Leluhur Bangsa Indonesia

Saya semakin ngeh dengan yang namanya kehidupan dengan membaca Buku Quantum Ikhlas Series. Salah satu yang menarik adalah ajaran-ajaran RMP Sosro Kartono yang dibahas dalam buku tersebut. Selain ada Ilmu Kanthong Bolong, beliau mengajarkan juga tentang ajaran-ajaran seperti Perang tanpa Wadyabala, Sugih tanpa Bandha, Digdaya tanpa Aji, Menang tanpa Ngasoraken,dan Suwung Pamrih tebih Ajrih.

Rasa ingin tahu saya dengan budaya warisan leluhur kita yang orang pelaut itu menjadi semakin besar. Ini juga menjadikan saya sadar bahwa Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang amat kaya dengan ajaran-ajaran filosofi kehidupan. Sebelumnya, saya hanya mengagumi budaya Jepang dan Cina. Tapi ternyata kita memang terlalu masa bodoh dengan bangsa sendiri. Namun itu dulu. Dan saya yakin, dengan banyak digalinya budaya Nasional, sebentar lagi masyarakat Indonesia dan bahkan dunia akan melirik budaya kaya filosofi yang asli warisan leluhur bangsa besar dan kita cintai ini. Merdeka!!!!

Monday, August 17, 2009

Tuhan Membantu Nge-rap???



Nah lo....tambah edan aja judulnya....gimana tuh??hehehe....tapi menurut saya sih, Tuhan ada di setiap pekerjaan kita. Dia selalu dekat 10 kali dari kedekatan kita pada-Nya. Nah, pengen tahu kisah seorang Rapper ”Soul ID” yang ditolong Tuhan dalam kompetisi Gong Show di TransTV? Simak kisahnya di buku ”The Science & Miracle of Zona Ikhlas” karangan seorang pejuang ikhlas Erbe Sentanu. Tidak hanya itu saja, banyak kisah-kisah nyata lainnya yang bener-bener miracle. Seperti kisah Aisha, seorang anak yang mempunyai kelainan tapi hidupnya penuh dengan kebahagiaan, juga seorang perempuan yang dulunya adalah Si Bisu, namun berubah menjadi Si Bisa. Dan saya yakin, setelah membaca seri kedua dari Quantum Ikhlas Book Series ini, anda pasti segera merasa ngeh. Happy reading....

Siapa Sih Yang Kita Tunggu?

“Terkadang ada manusia yang berfikir untuk menjadi orang lain. Menganggap dirinya terlahir dari rahim yang salah. Orang seperti itu berpotensi menjadi penjahat. Namun, itu cuma kadang-kadang. Beberapa sadar dan menemukan bahwa dirinya lah yang sebenarnya ditunggu-tunggu kehadirannya.”

By nengkneloo

Ringkasan Kehidupan

Bila saya ringkas seluruh perjalanan hidup saya, maka saya akan mewakilkannya dengan satu kata: “INDAH”
Hidup ini indah
Walau banyak liku-likunya
Walau pahit rasanya
Walau terbalut sedih dan duka
Bahkan, walau dunia ini akan berakhir dengan kiamat
Itu adalah kewajaran
Karena segala ciptaan akan menemui akhir

Indah..
Marilah kita coba melihat lagi
Betapa Tuhan Menciptakan segalanya dengan penuh keindahan
Segalanya begitu sempurna
Tak ada tandingannya

Sungguh menakjubkan Kehebatan Tuhan
Tuhan tidak pernah merasa kurang melimpahkan rizki-Nya
Dari Adam sampai anak cucunya

Betapa ”Hebat” kehidupan yang dicipta-Nya
Semua berdampingan dan berpasangan
Ada siang dan malam
Ada pria dan ada wanita
Ada pahit ada manis
Ada sedih dan senang
Semuanya begitu lengkap

Dan kita pun demikian
Ada yang lahir di Jepang, di Amerika, di Cina, Kuba, Swiss, Meksiko, Australia, Indonesia, Thailand, dan lain sebagainya (Yang tidak disebutkan jangan marah. Hanya sebagai contoh)

Kita diciptakan untuk saling mengenal
Sehingga kita akan mengenal Sang Pencipta Yang Mencipta Anugerah Yang Hebat
Anugerah itu tidak lain adalah ”Perbedaan” itu sendiri

Penghargaan Allah Terhadap Para Syuhada'

”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar” (At-Taubah: 111)

”Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat[662], yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu” (At-Taubah: 112)

[662]. Maksudnya: melawat untuk mencari ilmu pengetahuan atau berjihad. Ada pula yang menafsirkan dengan orang yang berpuasa.

nengkeneloo said:
Wah, ternyata melawat untuk mencari ilmu pengetahuan juga dianggap perbuatan seorang syuhada’ yang pahalanya begitu besar seperti yang dijanjikan Allah dalam ayat di atas.

Gelap? Siapa Takut

Saya teringat tentang tulisan Mas Nunu (Erbe Sentanu) pada bukunya ”Quantum Ikhlas” yang mengajak kita belajar dari anak kecil. Saat masih kanak-kanak, kita sering kali mengutarakan cita-cita kita dengan penuh percaya diri. Terlepas apakah itu secara spontan atau memang mempunyai keinginan tentag hal tersebut, anak kecil selalu penuh semangat dengan mengucapkan ”Aku nanti mau jadi Dokter”, atau ” Aku nanti ingin jadi Pilot”, atau lebih hebat lagi ”Kalau sudah besar, aku kepengen jadi Astronot”. Mereka tidak pernah tahu apakah itu akan terjadi atau tidak. Tetapi, mereka mengatakannya dengan sangat yakin. Mungkin sebagian besar kita mengubah cita-cita saat umur dan pengetahuan semakin matang. Namun, yang perlu kita ingat adalah terkadang seseorang tidak lagi meyakini cita-cita itu akan terwujud seperti yang diyakini ketika masih kanak-kanak dulu.

Yang lebih mengagumkan, anak kecil selalu berani mengambil resiko untuk mencapai yang diinginkan. Seperti waktu ingin berjalan. Mereka tidak pernah menyerah bahkan kadang ”Ngeyel” terus ingin mondar-mandir. Walau terkadang gagal berdiri dan jatuh, mereka selalu berani untuk bangkit lagi apapun resikonya. Hanya terkadang orang tua salah memakai kalimat yang banyak menggunakan kata ”JANGAN”(Bahasa jawanya Sayur.hehehe ^_^). Akhirnya malah salah-salah jadi penakut. Aduh, kasihan kan. Apa lagi jika ditakut-takuti waktu pergi ke kamar kecil. Ada hantu lah, kuntilanak lah, ini lah, itu lah..wah, akibatnya, sampai dewasa dan menikah pun jadi penakut sama gelap dan minta ditemeni kalau mau ke belakang (kacian istrinya.....hyaaa..). Keponakan saya yang masih bayi dan baru bisa jalan saja malah sering ngajak jalan-jalan ke tempat gelap. Masak kalah sama bayi....hehehe..

Jadi sebenarnya manusia dilahirkan dalam fitrahnya yang berani. Lingkungan dan orang tua lah yang akhirnya ”mengobok-obok” si jabang bayi. Walhasil, ada yang takut ini, takut itu, suka ini, suka itu, dan lain sebagainya. So, gimana? Masih mau menakut-nakuti adik, atau keponakan, atau anak kamu nanti?

Wednesday, August 12, 2009

PEMBUKA



Halo semua...Perkenalkan saya blogger baru...
Senang rasanya menyapa kamu-kamu yang mampir di blog saya ini.
Semoga blog ini bisa memberi manfaat buat yang baca, berkunjung, maupun buat yang punya..Amin..

Oya, bagi yang mau tahu yang punya blog ini, ini dia orangnya.

Walaupun agak aneh, semoga bisa mengobati rasa penasaran kamu-kamu ya....Amin..^_^

Cerita Penulis Quantum Ikhlas